"Kamu Mungkin Harus Mengulang Semester Depan", Ngeriiii

Dua semester yang membuat saya banyak mengambil hikmah selama kuliah di UI. Saya termasuk kategori mahasiswa yang berjalan terseok-seok di kampus ini (*agak lebay,  biasanya juga naik gojek😂).

Awal perkuliahan,  saya disambut dengan banyaknya buku dan jurnal berbahasa Inggris. Titik kelemahan saya diuji (bahasa Inggris).  Minggu pertama,  tiap kali baca pasti tidur. Nggak kuat liat tuh bahasa. Pernah pakai google translate,  hasilnya makin tidak karuan. Sukses sudah nih bahasa Inggris menjadi hantu selama semester satu.

Namun tentu ada dewi penyelamat, para penulis blog. Misalnya tuh bacaan kata kuncinya adalah hipotesis saphir whorf atau blended learning. Mbak Google pasti memberikan versi bahasa Indonesianya.  Cukuplah buat bisa bercuap-cuap di depan dosen.

Boleh dikatakan,  tiada hari tanpa presentasi. Paling berat adalah presentasi individual. Di sini,  dosen cenderung memberikan direct feedback. Kalau salah,  saat itu juga dosen akan memberikan kritik dan teguran. Jangan tanya kalimatnya bagaimana,  cukuplah untuk membuat diam dan pipi memerah karena malu. Contohnya kemarin,  Jumat,  saat kelas terakhir matkul Kurikulum bersama Prof Yayu. Hanya satu mahasiswa yang diberikan pujian dan bukan saya.  Haha.  Semuanya diberi nasihat perbaikan atas rancangan penulisan paper tugas akhir. Suasana sudah menyerupai ujian tesis. Selalu ada secercah kesalahan kami yang beliau temukan bahkan kesalahan kata baku.

Paling ekstrem dari semuanya, saya pernah mendapat nilai UTS 65. Dosen membagikan hasil UTS dengan ekspresi kecewa dan marah disertai ancaman 'Kamu mungkin akan mengulang semester depan'. Kalimat yang baru kali ini saya dengar selama berkuliah baik saat di Unesa.

Kemudian, dengan nilai UTS yang minim seperti itu di UI. Jangan berharap mendapat keselamatan dari keaktifan di kelas. Meskipun kamu sering berpendapat,  bertanya,  dan menjawab pertanyaan dosen,  itu tidak membantu. Dosen hanya memasukkan poin partisipasi hanya 10% pada nilai akhir.  Sisanya adalah tugas UTS dan UAS. Bahkan,  ada dosen yang tidak mencantumkan hal itu sama sekali. Keaktifan hanya dianggap sebagai tuntutan pembelajaran aktif atau sebuah hal wajar.

Saya jadi teringat dengan nasihat Prof. Bambang kala itu,  cobalah di kampus lain agar menemukan suasana akademik yang berbeda. Prof,  saya menemukan kebenaran nasihat itu.

Untuk semuanya terutama adik kelas yang ingin melanjutkan ke UI,  saya sarankan untuk bersiap dengan hal itu semua. Jangan kaget. Hadapi saja. Banyak bertanya ke teman itu kuncinya. Lakukan hal positif, seperti traveling,  membaca novel,  menonton film yang kamu sukai untuk menekan stres selama perkuliahan.  Stres itu membahayakan. Hehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proyek Raport Tenaga Kependidikan sebagai Media untuk Melakukan Inovasi Pendidikan di Indonesia

Bikin Pantun Asyik Pakai Canva

SALINDIA ANEKA TOPIK