Media Pembelajaran Lafal Baku Bahasa Indonesia Berbantuan Media Audiovisual bagi Pemelajar BIPA
Kata memerah dapat dilafalkan dalam dua bentuk pelafalan dengan makna yang berbeda. Memerah untuk makna memeras susu dari sapi dan memerah untuk makna menjadi merah. Kosakata itu menjadi wajar apabila diperuntukkan bagi orang Indonesia yang sudah bertahun-tahun belajar bahasa Indonesia. Akan tetapi, menjadi susah apabila diperuntukkan bagi pemelajar BIPA yang baru berkenalan dengan bahasa Indonesia. Kosakata setipe seperti toko dengan tokoh pun masih sering dilafalkan keliru oleh orang Indonesia. Bagaimana dengan pemelajar BIPA? Bisakah mereka tidak keliru melafalkannya?
Kondisi itu membuat kami, Ilmatus Sa'diyah, Izhatullaili, Nurdiana Rosyidah, dan Mia Maulana Sarif dari Universitas Negeri Surabaya, memunculkan ide untuk membuat media pembelajaran tentang pelafalan baku bahasa Indonesia berbantuan media audiovisual bagi pemelajar BIPA. Ide itu kami ikutkan dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang selalu diselenggarakan tiap tahun oleh Dikti. Berita lengkapnya bisa diakses di link http://www.mastersmart.co.id/index.php?r=site/news&id=580
Isi dalam media bersifat sederhana. Pemelajar diberikan contoh cara melafalkan huruf-huruf dalam bahasa Indonesia disertai contoh kata-kata dalam bahasa Indonesia. Tiap kata kami rekam dengan suara manusia sehingga tidak menggunakan suara dari robot. Setelah itu, kami ujicobakan di kelas BIPA.
Dari uji coba yang sudah kami lakukan, media ini cocok digunakan di kelas BIPA pemula atau tingkat A/I untuk pelajaran keterampilan berbicara atau menyimak. Meskipun tidak digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru/pengajar BIPA, media ini dapat digunakan oleh pemelajar BIPA untuk belajar mandiri sebagai persiapan mengikuti kelas BIPA. Berikut ini adalah link untuk mengunduh media ini. https://drive.google.com/file/d/1YkuPhTiDyX-f52Cba1KlfMY2SChFsRwc/view?usp=sharing
Media pembelajaran ini bisa jadi masih banyak mengandung kekurangan. Baik dari segi suara, pilihan kata, tampilan, maupun lainnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik yang membangun karya kami ini. Selain itu, semoga karya sederhana kami ini dapat dijadikan sebagai langkah awal oleh peneliti dan pengembang lain untuk membuat media serupa dengan kualitas lebih baik. Semoga bermanfaat!.
Komentar
Posting Komentar