Novel Pertama Ika Natassa




Judul               : A Very Yuppy Wedding
Penulis             : Ika Natassa
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit   : 2018
Harga Buku     : Rp61.000

Saya termasuk orang yang hobi sekali mengoleksi semua karya penulis yang sama. Ketika Andrea Hirata menerbitkan bukunya yang pertama, Laskar Pelangi, saya langsung jatuh cinta dengan penulisnya. Jadilah, setiap kali Andrea Hirata menerbitkan karya lagi, saya pasti membelinya. Begitupula dengan Ika Natassa. Ketika karyanya yang berjudul Critical Eleven dikenal masyarakat bahkan hingga difilmkan, saya pun langsung mencari novel-novel lain yang juga ditulis olehnya. Novel A Very Yuppy Wedding adalah novel pertama yang diterbitkan oleh Ika Natassa. Saya membelinya di Gramedia saat ada kegiatan Islamic Book Fair di Jakarta.

Seperti pada novel-novel lainnya, Ika Natassa masih konsisten dengan tema tulisan yang sama sejak awal, yaitu romantis genre novel metropop. Karena sang penulis bekerja sebagai bankir, para tokoh dalam novel juga digambarkan sebagai seorang bankir meskipun kisah cinta adalah pusat ceritanya.

Kali ini, Ika Natassa bercerita tentang kisah cinta antara Adjie dan Andrea. Mereka berdua sama-sama bekerja di bank yang sama. Mereka pun bahkan sudah pacaran. Sayangnya, bank mereka tidak mengizinkan sesama pegawai menikah sehingga satu di antara mereka harus keluar jika mereka memutuskan menikah. Di sinilah konflik itu dibentuk. Andrea adalah wanita karier yang tidak ingin menjadi ibu rumah tangga, sedangkan Adjie adalah seorang laki-laki. Akhirnya, mereka memilih diam-diam pacaran di kantor. Akankah mereka ketahuan? Bagaimana nasib mereka selanjutnya?  Bagian inilah yang menjadi menarik dalam novel ini.

Ringan dan sederhana, tetapi begitu berkesan. Itulah yang saya rasakan ketika membaca novel ini. Sebagai perempuan, saya tentu dilema jika dihadapkan pada pilihan antara karier atau pernikahan. Namun, lagi-lagi Ika membuat konflik di dalam novel berkembang semakin menarik. Bahasanya pun enak dipahami. Sayangnya, novel ini ditulis dengan banyak bahasa Inggris tanpa menyertakan artinya sehingga pembaca yang kurang memiliki kosakata bahasa Inggris akan kesusahan.

Secara keseluruhan, buku ini sangat bagus untuk dibaca remaja usia 17 tahun ke atas. Sebaiknya, anak-anak tidak membacanya karena muatan adegan dewasa di dalamnya cukuplah banyak, seperti ciuman. Bahasa yang digunakan juga cukup frontal sehingga akan berdampak pada anak-anak. Berikut ini adalah kalimat-kalimat menarik yang saya ambil dari buku ini.

Kadang-kadang aku agak bandel dan bolos salat kalau lagi banyak kerjaan yang        menumpuk, memilih untuk tetep berkutat dengan pekerjaan daripada break sebentar untuk salat.  Tapi beneran, kalau begitu malah rasanya kepala makin mumet (Natassa, 145)

Kamu kalau ngelapor sama bos nggak pernah telat, ya ngelapor sama Tuhan jangan ditunda-tunda juga, dong (Natassa, 145)

Jangan pernah merasa bersalah soal belanja. Anggap aja itu terapi.  Terapi kan harganya juga mahal banget, ya, nggak (Natassa, 154)

Pernikahan itu bukan cuma buat menghalalkan hubungan seks, Dre, tapi untuk         menyatukan pandangan dan pemikiran serta saling melengkapi (Natassa, 158)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proyek Raport Tenaga Kependidikan sebagai Media untuk Melakukan Inovasi Pendidikan di Indonesia

Bikin Pantun Asyik Pakai Canva

SALINDIA ANEKA TOPIK